Contoh Asosiatif dan Disosiatif

Contoh Asosiatif dan Disosiatif

Asosiatif merupakan suatu proses sosial yang mengarah pada tujuan persatuan melalui cara kerjasama.

Sementara itu, disosiatif adalah suatu proses sosial oposisi yang senantiasa mengarah pada pertentangan karena adanya tujuan tertentu.

Guna memperjelas gambaran Anda tentang kedua proses sosial tersebut.

Berikut ini saya berikan contoh asosiatif dan disosiatif yang bisa Anda pelajari.

Contoh AsosiatifGambar Contoh Asosiatif

1. Akulturasi

Akulturasi adalah salah satu contoh asosiatif yang bermakna sebagai suatu proses sosial yang berkaitan dengan datangnya kebudayaan asing.

Akulturasi muncul saat suatu kelompok masyarakat berbudaya tertentu mesti dihadapkan dengan sejumlah unsur yang berasal dari kebudayaan asing.

Proses akulturasi yang dapat diterima dengan baik kiranya dapat memberikan integrasi dari dua kebudayaan tersebut.

Misalnya, perkembangan model potongan rambut dari penyanyi luar negeri, perkembangan model pakaian K-Pop, hingga fashion lainnya.

Namun, akulturasi juga bisa tidak diterima dengan baik. Misalnya, kapitalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya.

2. Akomodasi

Contoh lainnya dari asosiatif adalah akomodasi. Akomodasi bermakna sebagai suatu proses sosial yang lebih condong pada penyesuaian diri dari individu maupun kelompok guna mengatasi ketegangan.

Tujuan dari akomodasi adalah terjadinya keseimbangan antara norma dengan nilai yang ada dalam lingkup masyarakat setempat.

Misalnya, penyelesaian kasus PHK karyawan, penyelesaian persengketaan tanah melalui pihak ketiga (mediator), toleransi kehidupan beragama, menyelesaikan persoalan keluarga tanpa kekerasan, penyelesaian konflik antar suku dan sebagainya.

Jadi, secara singkat akomodasi dapat dimaknai sebagai bentuk penyelesaian konflik yang terjadi.

3. Asimilasi

Asimilasi bagian dari asosiatif yang ditAndai dengan adanya usaha-usaha guna mengurangi perbedaan pada kelompok tertentu untuk tujuan kepentingan bersama.

Contoh asimilasi yang terjadi di Indonesia di antaranya adanya pembangunan suatu gereja katedral dari Eropa Barat serta meleburnya kebudayaan Betawi dengan Tiongkok yang menghasilkan Tari Lenong. (Baca Contoh Asimilasi)

Selain itu, perayaan halloween dan valentine di Indonesia juga merupakan salah satu bentuk asimilasi.

Adapun contoh asimilasi lainnya dengan jangkauan cukup luas adalah perpaduan ras mongoloid, ras negroid dan ras kaukasoid yang membentuk ras baru di kawasan Asia.

Contoh DisosiatifGambar Contoh Disosiatif

1. Kompetisi (Persaingan)

Kompetisi atau persaingan terjadi ketika dua pihak atau lebih saling berlomba-lomba guna memenangkan sesuatu.

Biasanya kompetisi ini terjadi apabila sejumlah pihak menginginkan sesuatu hal yang berjumlah terbatas serta menjadi pusat perhatian khalayak ramai.

Misalnya, kompetisi di ajang pemilihan umum, pemilihan anggota legislatif hingga pemilihan perangkat desa.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah salah satu contoh disosiatif yang ditAndai dengan ketidakpastian, penolakan, keraguan hingga penyangkalan atas sesuatu hal tanpa dilakukan secara terbuka.

Jadi, kontravensi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Misalnya, menyebarkan suatu hoax, rahasia maupun pengkhianatan terhadap kelompok tertentu.

3. Konflik

Konflik atau pertikaian merupakan salah satu contoh disosiatif yang salah satu pihak sedang bertikai tersebut ingin menyingkirkan salah satunya. Adanya konflik bisa disebabkan oleh banyak hal. (Baca Contoh Konflik Sosial)

Salah satunya yang paling sering ditemui ialah perbedaan. Perbedaan yang menjadi penyebab konflik bisa berupa bentuk fisik, pengetahuan, kepAndaian, adat hingga keyakinan.

Meskipun konflik lebih kerap membawa dampak negatif, namun konflik juga dapat memberikan dampak positif.

Contohnya, meningkatkan solidaritas antar sesama anggota kelompok masyarakat pada konflik Tanjung Priok beberapa waktu yang lalu.

Solidaritas tersebut berujung pada unjuk rasa di depan kantor Kementerian Hukum dan HAM akibat cetusan kalimat petinggi di sana yang mengatakan bahwa kawasan Tanjung Priok memiliki tingkat kriminalitas tinggi.

Solidaritas tersebut akhirnya berbuah manis yang berujung permohonan maaf oleh petinggi di kantor kementerian tersebut.

Contoh asosiatif dan disosiatif tersebut kiranya bermanfaat bagi Anda terutama dalam kehidupan bermasyarakat.

Hendaknya dalam berproses sosial Anda mesti memfilter segala yang terjadi baik itu berupa asosiatif maupun disosiatif.

Keberhasilan filter tersebut tentu akan menimbulkan jalinan hubungan yang harmonis dan selaras dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *