Konsep Dasar Sosiologi

Konsep Dasar Sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu dengan  individu, individu bersama kelompok, serta kelompok dengan kelompok lainnya.

Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh August Comte pada tahun 1842. Hal ini menyebabkan ilmuwan Prancis tersebut disebut sebagai bapak sosiologi.

Layaknya disiplin ilmu yang lain, sosiologi memiliki konsep dasar yang diperlukan sebagai referensi, analisis, alat penelitian, dan perbandingan. Apa konsep dasar sosiologi itu? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sejatinya, ada banyak sekali istilah yang menjadi konsep dasar dalam disiplin ilmu sosiologi. Sebab adanya konsep ini dapat mengurangi segala bentuk kesalahan pengertian dalam memahami studi sosiologi.

Berikut 10 konsep dasar sosiologi beserta penjelasannya, yaitu:

Proses sosial

Proses sosial adalah pengaruh timbal balik di antara aspek kehidupan masyarakat yang tinggal bersama.

Sebagai contoh, proses mempengaruhi dan dipengaruhi antara ekonomi dengan hukum, pendidikan dengan ekonomi, politik dengan ekonomi, dan lain sebagainya.

Kelompok sosial

Kelompok sosial dapat diartikan sebagai sekumpulan masyarakat yang mempunyai pola dan kesadaran interaksi secara terorganisir dan terjadi berulang-ulang.

Dalam hal ini kesadaran berinteraksi merupakan persyaratan utama keberadaan kelompok sosial.

Interaksi sosial

Interaksi sosial artinya hubungan sosial secara dinamis yang di dalamnya terjadi hubungan antar individu dan antar kelompok.

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

Struktur sosial

Konsep dasar sosiologi selanjutnya adalah struktur sosial. Ini merupakan keseluruhan aspek sosial yang pokok dan tersusun secara jelas.

Struktur sosial meliputi norma sosial, lembaga sosial dalam masyarakat, dan lapisan sosial lainnya.

Perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan perubahan yang meliputi seluruh lapisan dalam struktur sosial serta jalinan hubungan masyarakat dalam bentuk negatif maupun positif.

Pada dasarnya, perubahan sosial sudah pasti terjadi dan masyarakat tidak dapat menghindarinya.

Peran dan status sosial

Peran dapat diartikan perilaku yang diharapkan dan berasal dari seseorang dengan status tertentu.

Sedangkan status sosial adalah kedudukan individu dalam suatu kelompok atau kedudukan kelompok di antara berbagai kelompok lainnya.

Ada 3 jenis peran dan status sosial dalam sosiologi, yaitu achieved role/status, asribed role/status, dan assigned role/status. 

Ketertiban sosial

Ketertiban sosial merupakan salah satu konsep dasar sosiologi yang berarti hasil dari perilaku masyarakat yang sesuai dengan norma yang telah diatur dan diharapkan.

Hal ini dapat terwujud apabila masing-masing individu memenuhi kewajiban dan memperoleh haknya.

Organisasi sosial

Organisasi sosial adalah sekumpulan individu atau masyarakat yang membentuk lembaga sosial atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Adanya organisasi sosial mampu mendorong masyarakat agar bertindak sesuai tujuan dan pedoman yang telah disepakati.

Fakta sosial

Fakta sosial merupakan aktivitas setiap individu yang mempengaruhi tindakan ekonomi, hukum, politik, atau agama kepada masyarakat dilingkungannya. Bentuk dari fakta sosial, yakni material dan non material.

Fakta sosial material artinya dapat disimak, diobservasi, dan dilakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan fakta sosial non material berarti fakta yang tidak berwujud materi, seperti egoisme, altruisme, dan masih banyak lagi.

Institusi sosial

Yang terakhir adalah institusi sosial. Ini merupakan wadah legal yang mampu memberikan dorongan terhadap masyarakat supaya melaksanakan perannya untuk menjaga integrasi sosial dan menghindari konflik dalam masyarakat.

Demikian beberapa konsep dasar sosiologi. Semoga pembahasan di atas bisa menambah wawasan, terutama bagi kamu yang sedang belajar ilmu sosiologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *